By Andre Imanuel Sianturi

BTemplates.com

About

Monday, October 29, 2018

Bab I Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar


Rotasi benda tegar

1. Momen Gaya

Momen Gaya atau Torsi

Momen gaya atau torsi dapat didefinisikan dengan beberapa pengertian:
  1. Torsi adalah gaya pada sumbu putar yang dapat menyebabkan benda bergerak melingkar atau berputar.
  2. Torsi disebut juga momen gaya.
  3. Momen gaya/torsi benilai positif untuk gaya yang menyebabkan benda bergerak melingkar atau berputar searah dengan putaran jam (clockwise), dan jika benda berotasi dengan arah berlawanan putaran jam (counterclockwise), maka torsi penyebabnya bernilai negatif.
  4. Setiap gaya yang arahnya tidak berpusat pada sumbu putar benda atau titik massa benda dapat dikatakan memberikan Torsi pada benda tersebut.
torsi pada dinamika rotasi
Torsi atau momen gaya dirumuskan dengan:
\tau = r \times F
dimana:
\tau adalah torsi atau momen gaya (Nm)
r adalah lengan gaya (m)
F adalah gaya yang diberikan tegak lurus dengan lengan gaya (N)
Jika gaya yang bekerja pada lengan gaya tidak tegak lurus, maka besar torsinya adalah:
\tau = r \times F \times \sin \theta
dimana \theta adalah sudut antara gaya dengan lengan gaya.
rumus torsi
2. Momen Kopel
Momen Kopel adalah hasil kali salah satu gaya dengan jarak antara kedua gaya.Momen kopel merupakan besaran vektor dengan satuan N.m. Pengaruh kopelterhadap suatu benda dapat menyebabkan benda berotasi.
M= Fd
Dengan:
M= momen kopel (N m)
F= gaya(N)
d= Lengan kopel(m)
M= ∑M1
M= F1 d1 + F2 d2 + F3 d3 + ....
3. Momen inersia
Konsep momen inersia pertama kali diberikan oleh Leonhard Euler. Momen inersia didefinisikan sebagai kelembaman suatu benda untuk berputar pada porosnya, atau dapat dikatakan ukuran kesukaran untuk membuat benda berputar atau bergerak melingkar. Besar momen inersia bergantung pada bentuk benda dan posisi sumbu putar benda tersebut.
momen inersia dengan sumbu putarnya
Momen inersia dirumuskan dengan:
I = mr^2
dimana:
I adalah momen inersia (kgm2)
r adalah jari-jari (m)
m adalah massa benda atau partikel (kg)
Momen inersia beberapa benda tegar homogen

BendaSumbu PutarGambar bendaRumus Momen Inersia
PartikelDi sebelah partikel dengan jarak Rpartikel I = mR^2
Batang silinderTepat melalui pusat dan tegak lurus batangbatang silinder I = \frac{1}{12}mL^2
Batang silinderMelalui ujung batang dan tegak lurus batangbatang silinder I = \frac{1}{3}mL^2
Silinder pejalMelalui titik pusat silindermomen inersia silinder pejal I = \frac{1}{2}mR^2
Silinder beronggaMelalui titik pusat silindersilinder berongga I =mR^2
Silinder pejal beronggaMelalui titik pusat silindersilinder pejal berongga I = \frac{1}{2} m(R_1^2 + R_2^2)
Silinder pejalMelintang terhadap titik pusat silindersilinder pejal I = \frac{1}{4}mR^2 + \frac{1}{12}mL^2
Bola pejalTepat melalui titik pusatmomen inersia bola pejal I = \frac{2}{5}mR^2
Bola beronggaTepat melalui titik pusatbola berongga I = \frac{2}{3}mR^2
Cincin tipisMelintang terhadap titik pusat cincincincin tipis I = \frac{1}{2}mR^2
Plat datarTepat melalui titik pusat platplat datar I = \frac{1}{12}m(a^2 + b^2)
Kerucut pejalMelalui titik pusat silinderkerucut pejal I = \frac{3}{10}mR^2

4. Momentum Sudut
 Momentum sudut didefinisikan sebgau vektor hasil kali momen inersia dengan kecepatan sudut. secara matematis , momentum sudut dinyatakan sebagai berikut
L = I w
Dengan:
L= momentum sudut (kg m2 /s)
I = momen inersia (kg m2)
w= kecepatan sudut (rad/s)
  dalam notasi vektor , momentum sudut merupakan hasil perkalian silang dari vektor posisi partikel terhadap poros(r) dengan momentum linier partikel (p) yaitu:
L = r x p
L = rp sin θ = mvr sin θ = mwr²   sin θ

Kesetimbangan Benda Tegar

Kesetimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar sama dengan nol. Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan tetap diam. Namun jika awalnya benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan konstan, maka ia akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
Sedangkan benda tegar sendiri adalah benda yang bentuknya (geometrinya) akan selalu tetap sekalipun dikenakan gaya. Jadi sekalipun dia bergerak translasi atau rotasi bentuknya tidak akan berubah, contohnya meja, kursi, bola, dll.
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Hukum Hooke
Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Perlu diperhatikan bahwa momentum terbagi menjadi dua, yakni momentum linear dan momentum angular. Pertama-tama kita meninjau momentum linear p = 0. Momentum linear dan impuls dihubungkan oleh persamaan
Hasil gambar untuk titik berat benda pejal homogen berdimensi tiga
Hasil gambar untuk titik berat benda pejal homogen berbentuk bidang kulit bangun ruang
Hasil gambar untuk titik berat bidang homogen berdimensi dua
Hasil gambar untuk titik berat kurva homogen satu dimensi












0 comments:

Post a Comment